This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 13 Maret 2017

SECANGKIR ILMU PAHAM

Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah "paham".
Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya. 

Tingkat ke dua terbawah adalah "kurang paham".
Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham..., dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul2 pemahaman yang benar...!

Naik setingkat lagi adalah
mereka yang salah paham. Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih. Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu.

Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah gagal paham. Gagal paham ini biasanya lebih karena kesombongan.

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain. 
Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja..., bukan ilmu yg disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan ...?

Tertutup hatinya. 
Tertutup akal pikirannya.
Tertutup pendengarannya.
Tertutup logikanya.

Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.

Parahnya lagi...,

Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham.

Dia tetap dengan dirinya,
dan dia bangga dengan
ke-gagal paham-annya...

"Kok paham ada di tingkat terbawah dan gagal paham di tingkat yang paling tinggi ? Apa tidak terbalik ?"

"Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah."

Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa se-akan2 dia tidak tahu apa-apa ...

Dia terus mau menerima ilmu, darimana-pun ilmu itu datangnya. 

Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat ..., apa yang disampaikan ...!

Dia paham...,

ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi.

dia seperti balon gas yang berada di atas awan.

Dia terbang tinggi dengan kesombongannya..., 
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya,

Dan merasa akulah kebenaran.. !!!

Masalahnya..., dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak. 
Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti.

Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai terlupa jalan pulang ..., dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya...

Dia akan mengakui ke-gagal paham-annya, dengan penyesalan yang amat sangat dalam.

"Jadi yang perlu diingat..,
akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah ...
Ketika hatimu meninggi.., maka ilmu juga-lah yang akan membutakan si pemilik akal..."

Ternyata di situlah kuncinya.

"Lidah orang bijaksana, berada didalam hatinya, dan tidak pernah melukai hati siapapun yang mendengarnya ..., tetapi hati orang dungu, berada di belakang lidahnya, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling benar dan harus didengar ... !!!"

"Ilmu itu open ending"
Makin digali makin terasa dangkal. 
Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa2 ... !!!"

Semoga bermanfaat.  Aamiin.

==========
http://www.indonesiaprintmedia.com/serba-serbi/498-secangkir-ilmu-paham.html

Kamis, 02 Maret 2017

Karena aku butuh dia...

Dalam sebuah percakapan antara seorang ibu dan anak, maka anak bertanya kepada ibu-nya "apakah ibu mencintai ayah hingga mampu menikah dan hidup bersama lebih dari 50 tahun dengan ujian yang berat tapi jarang sekali cekcok dan konflik"? 

Dan ibu pun menjawab "nak...ibumu sebenarnya tidak tahu apakah cinta dengan ayahmu ataukah tidak, karena ibu-mu tak bisa mendefinisikan cinta, tapi yang jelas ibu-mu ini butuh ayahmu untuk senantiasa mengingatkan ibadah hingga ibu bertemu Alloh"


Kita dan Anak Belia

Bersama anak kecil itu menyenangkan, karena setiap apapun yang dilakukan oleh mereka, selalu membawa keceriaan untuk kita yg disampingnya.

Ketika mereka berkata atau berteriak selalu mengundang rasa geli dan sayang yang bertambah untuk memeluknya.

Baunya anak kecil walopun tidak wangi tetapi selalu dirindukan unt dicium setiap saat walopun mereka belum mandi sekalipun.

Kehadiranya di nantikan untuk mencairkan suasana dan diharapakan unt ada dalam setiap kesempatan, walaupun ketika hadir, tak ada yang diuacapakan kecuali kalimat yang tidak kita pahami.

Itulah anak kecil...tanpa kata, kecuali hanya kata yang tidak pahami tetapi bisa menyenangkan. Tanpa melakukan apa- apa, tetapi ia dirindukan setiap waktu

Beda

Itulah beda antara kita dengan anak kecil, mereka adalah makhluq yang bening hatinya bersih jiwanya sehingga bisa menyenangkan untuk semua orang.

Adapun kita, ketika begitu umur telah merambah dalam hidup justru banyak sikap kita yang tidak menyenangkan untuk orang lain, walaupun sudah menuntut ilmu hingga luar negeri puluhan tahun tapi justru ucapan kita sering menyakiti orang lain dan walopun banyak pengalaman yang kita dapatkan tapi justru kita membuat orang lain terluka dengan kita

Kita penuh dosa dan kesalahan sehingga berubah diri dari waktu kecil yang selalu disenangi banyak orang menjadi seseorang yang banyak melukai orang disekitar kita tanpa disadari.

Andaikan kita mengerti bagaiman Alloh menjaga hati setiap orang, maka sungguh malu diri kita yang senantiasa tidak menjaga hati saudara kita yang didekat kita

Ketika Rasul bermuka masam dan memalingkan wajahnya dari Abdullah bin Ummi Maktum rodliyallahu anhu yang buta, maka Alloh pun menegur Rasul seraya menurunkan surat abasa, padahal abdullah bin ummi maktum pun tidak menyadari bahwa Rasul memalingkan wajah dan bermuka masam, semata- mata karena Alloh menjaga hati hamba-Nya walaupun ia buta.

Andai kita masih kecil....

Bukakan pintu maafmu wahai saudara imanku atas semua ucapan dan perbuatan yang mungkin melukai hatimu, apapun itu, aku meminta maaf...

Mintalah maaf kepada ayah bunda atas semua khilaf yang tidak kita sadari, suami istri yang terkadang menggores luka ataupun kebaikan seseorang yang kita balas dengan sesuatu yang menyakiti

Ketuklah pintu maaf sebelum maaf ditutup pintunya oleh Alloh dan akan menjadi hisab yang panjang

====================
Syameela | syameeladotcom

Jumat, 17 Februari 2017

Wanita

Wanita terindah di mata lelaki, adalah mereka yang membuat cemburu bidadari. Kecantikannya merasuk ke jiwa, melintas batas usia.

Wanita paling kemilau dipandang pria, adalah dia yang mahkotanya fikiran jernih, liontin kalungnya hati yang ridha, gelangnya qana’ah.

Wanita paling hebat di hati suaminya adalah dia yang senyumnya menyembuhkan, tatapannya meneduhi, dan sambutannya menyegarkan.

Wanita paling berharga adalah ahli Matematika: mengalikan kebahagiaan sampai tak hingga, membagi kesedihan sampai tak berarti.

Wanita yang bernilai itu pandai berhitung: menambah keyakinan hingga utuh, mengurang kegalauan hingga habis.

Wanita langit yang singgah hidup di bumi: wajahnya mengingatkanmu akan surga, ibadah dan bangun malamnya menghubungkanmu dengan Ilahi.

Wanita musuh syaithan mengecup mesra tanganmu, melepasmu bekerja dalam bisik syahdu, “Kami lebih sabar lapar daripada makan tak halal.”

Wanita yang ditakjubi malaikat itu berilmu dan berkeadaban: dibaringkannya sang suami di pangkuan, disimak & dibetulkannya hafalan Quran.

Wanita yang dirindu surga, tuan putri para bidadari: ditunainya amanah Allah lahir dan batin; sebagai anak, saudari, isteri, ibu dan nenek.

Wanita yang tak disudi neraka: syaithan gigit jari oleh syukurnya, putus asa oleh istighfarnya, tepok jidat oleh ridha suaminya.

Sumber: Twitter Salim A. Fillah

Sabtu, 28 Januari 2017

Belajar Agama Bukan Karena Dunia

PENCERAHAN PAGI
Group P.D. Muhammadiyah KP

5 ciri belajar agama bukan karena dunia :
  1. Tindak tanduknya selaras dengan perkataannnya. Dialah orang yang pertama melakukan hal yang diperintahkan dan yang pertama meninggalkan hal yang terlarang. 
  2. Perhatian dengan ilmu sesuai dengan kemampuannya. Semangat untuk taat dan menjauhi hal hal yang menimbulkan PERDEBATAN yang berkepanjangan.
  3. Menjauhi kemewahan makanan, tempat tinggal, perabotan rumah dan pakaian.
  4. Menjauhi interaksi dengan penguasa kecuali untuk tujuan nasehat, melaporkan adanya tindakan kezaliman dan melakukan lobi lobi untuk membela pihak pihak yang terzalimi.
  5. Tidak tergesa-gesa untuk berfatwa bahkan dalam rangka hati hati dia katakan "Tanyakan kepada yang layak memberi fatwa" dan menolak untuk berijtihad jika hal tersebut belum menjadi keharusan baginya bahkan mengatakan, "Saya tidak tahu" jika memang berijtihad bukanlah hal yang mudah dia lakukan ketika itu.

(Syaikh Nawawi Al Bantani dalam Qami' ath Thughyan hal 15, Dar Al Kutub Al Islamiyah Jakarta).

Rabu, 28 Desember 2016

DIMANA KITA BERDIRI?

Tahukah Anda dimana dan pada situasi apa kita berdiri?

Kita berdiri..
Tepat di tengah kenyataan hanya 24 LAZ yang lolos, dari total 230 LAZ yang ada, dengan ribuan amil yang tengah menanti kepastian.

Kita berdiri,
Di tengah industri zakat yang sedang tumbuh. Bahkan Muhamadiyah tumbuh dari Rp 50 miliar ke Rp 400 miliar.

Kita berdiri,
Di antara nama-nama besar NGO sekuler nasional yang tengah terseok-seok kekeringan fundrising, baik dari lokal maupun lembaga donor. Namun kaya dalam perangkat intervensi dan portofolio.

Kita berdiri,
Di,antara sekian banyak paket regulasi yang alih-alih menumbuhkan partisipasi publik tapi malah mengerdilkan yang ada. Aturan yang menghukum orang berbuat baik, tapi membiarkan pengumpulan uang yang digalang orang jahat dari kantong umat Islam.

Kita berdiri,
Di,antara 11% penduduk miskin, atau sekitar 28 juta jiwa. Yang mayoritasnya muslim dan keseluruhannya membutuhkan intervensi baik secara reguler maupun momentum.

Kita berdiri,
Di antara ilusi potensi zakat tahun 2010 yang sebesar Rp 217 T atau setara 3,4 % dari PDB. Ilusi yang membengkak menjadi Rp 442T pada tahun 2016. Namun yang terkonsolidasi secara formal tidak sampai 1%. Ya, satu persen!

Kita berdiri,
Di negara aman tenteram namun sambil mendengar kepiluan dari saudara kita di tempat yang lain, baik Rohingnya, Syria, Palestina maupun belahan dunia lainnya.

Kita berdiri,
Di antara kepungan musuh baik dari produk, pola fikir, cara hidup maupun fitnah dan agitasi. Banyak secara jumlah namun miskin dalam kewibawaan dan daya tawar. Kita berencana menegakkan ekonomi umat sambil ngopi santai di kafe yang memihak pada penjajah Israel.

Kita berdiri,
Di ujung pilihan yang mengaminkan pendapat M Natsir, sambil menempatkan usulan Syarifudin Prawiranegara dalam ruang sepi. Sehingga kenyataan hari ini ekonomi umat lemah tapi secara politik juga tidak gagah.

Kita berdiri,
Dalam keyakinan yang tidak mengakar dan setengah-setengah, uraian lisan yang panjaaaaaang, serta gerak amal yang miskin dan membabi-buta. Tidak mau dipimpin oleh orang yang bertaqwa namun abai membangun kapasitas kepemimpinan.

Kita berdiri,
Di antara pilar kekuatan umat yang tercerai-berai: ilmunya para ulama, adilnya penguasa, kedermawanan orang kaya, dan doanya _fuqara._

Kita berdiri,
Dalam keadaan satu sama lain sibuk memikirkan dirinya sendiri, berat untuk sekedar menyisihkan rizki bagi sesama, namun sambil berdoa tidak putus agar Allah melimpahkan keberkahan pada harta kita.

Kita berdiri,
Berteriak sepanjang tahun mengaku sebagai muslim, namun menutup setiap akhir tahunnya dengan perayaan ala penganut 3 keyakinan sekaligus melalui lonceng, terompet dan percikan api.

Kita berdiri,
Sebagai sosok muslim yang berhenti berproses pada kondisi penuh kekurangan dalam adab, ilmu, ibadah dan ketaatan, namun berharap memiliki anak penghafal Quran, rajin sholat, sholeh dan kelak senantiasa mendoakan kita.

Kita berdiri,
Dalam kebisuan total dari banyaknya pernikahan karena kehamilan, orang kecil yang tidak puasa Ramadhan, jemaah khutbah jumat yang ketiduran, dan antrean panjang selebriti karbitan. 

Kita berdiri,
Di tengah tumpukan koleksi sajadah, aplikasi Quran digital, banyaknya pilihan masjid, dan selaksa proposal hajat umat yang keseluruhannya menunggu sentuhan kita. Tapi nyaris betul-berul kita hanya berdiri. _Wallahu'alam._

Catatan *Dwi Iqbal Noviawan*, General Manager YBM BRI, dalam Refleksi Akhir Tahun FOZ: Review 5 Tahun UU Zakat.

Jumat, 04 November 2016

HANYA aku BUIHNYA

foto: okezone.com

Bahwa mereka besar jumlahnya namun hanya buih yang tiada artinya..
Menjadi santapan yang diperrebutkan aneka bangsa dan kuasa di meja perjamuan durjana..

Tapi hari ini aku sadar bahwa aku keliru sealpa-alpanya.
Dulu aku mengira telah wujud benar nubu'at Nabi mulia tentang ummatnya..
.
Sebab yang buih rupanya hanya aku saja..

Hari ini melihat mereka berhimpun dalam barisan..
Melantangkan suara hati nuraninya akan cinta pada Rabb dan kalamNya..

Aku melihat mereka adalah gelombang raksasa..
Yang hanya bergulung dan berdebur semata-mata sebab pengisaran angin oleh Penguasa Alam Semesta..

Tak ada makhluq yang dapat membeli insan sebanyak ini dengan harta berapapun juga..
Tak ada makhluq yang dapat menggerakkan hati sebanyak ini dengan sedu syahdu apapun juga..
Tak ada makhluq yang dapat menjaga keteraturan barisan sebanyak ini dengan kuasa aba-aba sedahsyat apapun juga..

Ya benar, mereka gelombang pasang..
Dan hanya aku buihnya..
Buih yang terus berkubang dalam durhaka padaNya..

Tapi izinkan si buih ini berkata..
Pada engkau yang menutup pintu dan menyelinap pergi..

Hanya diperlukan satu kecipak kecil lagi untuk menjadikan lautan ummat ini tsunami mahadaya..

Sebab ada tertulis dalam senarai penshahihan Al Albani yang teliti..
"Seorang pemimpin yang menutup pintunya pada orang-orang yang memiliki hajat padanya, maka Allah pun menutup pintu langit dari segala hajat dirinya."

(Jakarta, 4 November 2016)
 
@salimafillah