Bunga
Di taman ini ada tangkai dan bunga
Tangkai yang senantiasa setia merawat bunga
Menjaga dan memberikan segala yang diperlukannya
Hingga bungapun mekar dengan indahnya
Keduanya nampak indah dan serasi berdampingan
Ketika bunga sedih, tangkai berusaha menghiburnya
Ketika bunga menangis, tangkai membuatnya tertawa
Ketika bunga layu, tangkai berusaha menyegarkannya
Ketika bunga bahagia, tangkaipun ikut merasakannya
Namun hal yang paling dibenci tangkai kepada bunga
Adalah ketika bunga mengumbar aroma wanginya
Hingga menarik perhatian orang yang berlalu disampingnya
Tak lama bungapun berkenan dipetik dan dibawa
Tangkai yang bersedih meratapi nasibnya
Bertanya-tanya, mengapa bunga berbuat kejam?
Tidakkah ia menyadari akan pentingnya kebersamaan
Namun mengapa bunga berkhianat?
Tangkai kini bergumul dengan sepi
Sendiri dalam mimpi berselimut sunyi
Akhirnya tak kuat rasa menanti
Terkapar mengering dan mati
Bunga tak pernah menyadari betapa berartinya tangkai
Terjebak keadaan yang menarik dan terbuai
Keadaan bunga pun semakin lemah dan terkulai
Tersadarlah bunga bahwa ia tak jua mampu bertahan lama
Karena ranting penyangganya telah terpisah
Terlepas, karena keinginan bunga yang sesaat
Kering layu dan mati
Akhirnya bunga menyusul sang tangkai pergi
Meninggalkan keadaan dunia yang sangat melenakan ini
Keadaan yang berbeda jauh dari mimpi
Keputusan yang tak bisa disesali
Ketika tangkai kembali bertemu bunga dialam sana
Tangkai pun bertanya “Mengapa kau tak setia?”
Dalam tangis bunga menjawab “Maafkan saya....”
Heri, 10 Nov 2004
0 komentar:
Posting Komentar