Rabu, 30 April 2008

Bunga

Bunga


Di taman ini ada tangkai dan bunga

Tangkai yang senantiasa setia merawat bunga

Menjaga dan memberikan segala yang diperlukannya

Hingga bungapun mekar dengan indahnya

Keduanya nampak indah dan serasi berdampingan

Ketika bunga sedih, tangkai berusaha menghiburnya

Ketika bunga menangis, tangkai membuatnya tertawa

Ketika bunga layu, tangkai berusaha menyegarkannya

Ketika bunga bahagia, tangkaipun ikut merasakannya

Namun hal yang paling dibenci tangkai kepada bunga

Adalah ketika bunga mengumbar aroma wanginya

Hingga menarik perhatian orang yang berlalu disampingnya

Tak lama bungapun berkenan dipetik dan dibawa

Tangkai yang bersedih meratapi nasibnya

Bertanya-tanya, mengapa bunga berbuat kejam?

Tidakkah ia menyadari akan pentingnya kebersamaan

Namun mengapa bunga berkhianat?

Tangkai kini bergumul dengan sepi

Sendiri dalam mimpi berselimut sunyi

Akhirnya tak kuat rasa menanti

Terkapar mengering dan mati

Bunga tak pernah menyadari betapa berartinya tangkai

Terjebak keadaan yang menarik dan terbuai

Keadaan bunga pun semakin lemah dan terkulai

Tersadarlah bunga bahwa ia tak jua mampu bertahan lama

Karena ranting penyangganya telah terpisah

Terlepas, karena keinginan bunga yang sesaat

Kering layu dan mati

Akhirnya bunga menyusul sang tangkai pergi

Meninggalkan keadaan dunia yang sangat melenakan ini

Keadaan yang berbeda jauh dari mimpi

Keputusan yang tak bisa disesali

Ketika tangkai kembali bertemu bunga dialam sana

Tangkai pun bertanya “Mengapa kau tak setia?”

Dalam tangis bunga menjawab “Maafkan saya....”

Heri, 10 Nov 2004

0 komentar:

Posting Komentar