Kamis, 02 Maret 2017

Kita dan Anak Belia

Bersama anak kecil itu menyenangkan, karena setiap apapun yang dilakukan oleh mereka, selalu membawa keceriaan untuk kita yg disampingnya.

Ketika mereka berkata atau berteriak selalu mengundang rasa geli dan sayang yang bertambah untuk memeluknya.

Baunya anak kecil walopun tidak wangi tetapi selalu dirindukan unt dicium setiap saat walopun mereka belum mandi sekalipun.

Kehadiranya di nantikan untuk mencairkan suasana dan diharapakan unt ada dalam setiap kesempatan, walaupun ketika hadir, tak ada yang diuacapakan kecuali kalimat yang tidak kita pahami.

Itulah anak kecil...tanpa kata, kecuali hanya kata yang tidak pahami tetapi bisa menyenangkan. Tanpa melakukan apa- apa, tetapi ia dirindukan setiap waktu

Beda

Itulah beda antara kita dengan anak kecil, mereka adalah makhluq yang bening hatinya bersih jiwanya sehingga bisa menyenangkan untuk semua orang.

Adapun kita, ketika begitu umur telah merambah dalam hidup justru banyak sikap kita yang tidak menyenangkan untuk orang lain, walaupun sudah menuntut ilmu hingga luar negeri puluhan tahun tapi justru ucapan kita sering menyakiti orang lain dan walopun banyak pengalaman yang kita dapatkan tapi justru kita membuat orang lain terluka dengan kita

Kita penuh dosa dan kesalahan sehingga berubah diri dari waktu kecil yang selalu disenangi banyak orang menjadi seseorang yang banyak melukai orang disekitar kita tanpa disadari.

Andaikan kita mengerti bagaiman Alloh menjaga hati setiap orang, maka sungguh malu diri kita yang senantiasa tidak menjaga hati saudara kita yang didekat kita

Ketika Rasul bermuka masam dan memalingkan wajahnya dari Abdullah bin Ummi Maktum rodliyallahu anhu yang buta, maka Alloh pun menegur Rasul seraya menurunkan surat abasa, padahal abdullah bin ummi maktum pun tidak menyadari bahwa Rasul memalingkan wajah dan bermuka masam, semata- mata karena Alloh menjaga hati hamba-Nya walaupun ia buta.

Andai kita masih kecil....

Bukakan pintu maafmu wahai saudara imanku atas semua ucapan dan perbuatan yang mungkin melukai hatimu, apapun itu, aku meminta maaf...

Mintalah maaf kepada ayah bunda atas semua khilaf yang tidak kita sadari, suami istri yang terkadang menggores luka ataupun kebaikan seseorang yang kita balas dengan sesuatu yang menyakiti

Ketuklah pintu maaf sebelum maaf ditutup pintunya oleh Alloh dan akan menjadi hisab yang panjang

====================
Syameela | syameeladotcom

Related Posts:

  • Berjalanlah Lebih Lambat – Kisah Inspiratif Tentang Kepedulian Saudaraku, izinkan saya menceritakan sebuah kisah: Tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar y… Read More
  • Untuk saya renungkan......Jika saya mengatakan bahwa hidup ini sulit?, bisa saya jawab ya hidup ini memang sulit. Tetapi saat saya bertanya seberapakah sulitnya, saya menjawab … Read More
  • JIKA KAU EGOIS Dalam diri setiap manusia tertanam berbagai macam sifat. Hati adalah pusat dari segala rasa. Dengannya manusia dapat menilai dua hal yang bertentanga… Read More
  • Siapa yang aneh ?Aneh. Mata ini kuat membaca novel atau majalah hingga selesai, namun untuk membaca Al-Quran hanya kuat beberapa menit saja dan mudah lelah. Aneh. Tel… Read More
  • Lebih indah manaLebih indah manakah?Apakah hamparan padang pasir yang panas meranggas, yang diantara sesak pasir jarang sekali ditemukan air? Pohonpun layu sebelum tu… Read More

0 komentar:

Posting Komentar